Memata-matai Notifikasi Ponsel

Ketika kalian mendapatkan notifikasi "push" aplikasi di ponsel kalian, tepatnya ketika kalian tidak sedang membuka aplikasi terkait, notifikasi tersebut didapatkan melalui perantara. Interaksi itu tidak terjadi antara pihak aplikasi dan pengguna secara langsung. Pengecualiannya adalah ketika pengguna sedang membuka lansung suatu aplikasi di layar ponselnya, setiap notifikasi langsung diterima oleh pengguna.

Pada kasus push notifications, perantara ini bertindak seperti kantor pos, untuk mengirim dan menerima pesan. Perantara pesan push notifikasi tersebut adalah masing-masing brand dari perangkat ponsel kalian, Apple ataupun Google. Hal ini menyebebabkan kedua perusahaan tersebut bertindak sebagai pengantar pesan yang mana dapat "dicegat" oleh pihak yang berkepentingan, misal; negara, untuk mengecek notifikasi tersebut. Atau dapat mereka gunakan sendiri untuk kepentingan masing-masing perusahaan.

Pesan atau paket dari setiap notifikasi push tersebut tentu saja menghasilkan data dan juga metadata. Yang perlu menjadi catatan adalah pertukaran data dari proses tersebut tidak menggunakan proses enkripsi. Sehingga, selain data dari isi notifikasi tersebut, ada metadata lainnya seperti aplikasi apa yang menerima notifikasi, beserta waktu kejadiannya, perangkat pengguna, dan informasi akun Apple atau Google penerima notifikasi.

Informasi ini berdasar dari senator Amerika Sertikat, Ron Wyden. Kemungkinan lainnya, kedua perusahaan tersebut bisa memanfaatkan data ini adalah sebagaima kutipan beliau.
"Consequently, Apple and Google are in a unique position to facilitate government surveillance of how users are using particular apps." Bahkan, hal ini bukan kemungkinan lagi, karena aktor pada suatu negara memang mendesak Apple dan Google untuk menyerahkan catatan dari data-data notifikasi pengguna ini.

Dalam sisi teknis, kelemahan ini memang inheren karena bagaimana dari keseluruhan proses push notifikasi pada perangkat ponsel bekerja. Untuk saat ini, tidak ada solusi konkret yang dapat secara mudah dilakukan, selain, dari sisi pengembang aplikasi tidak menggunakan fitur notifkasi, dan para pengguna, khususnya Android, bisa menggunakan sistem operasi alternatif yang lebih menghargai dan mementingkan privasi.